Perubahan iklim telah sampai di kota Cirebon


Infrastuktur kini memang menjadi faktor utama pemerintah untuk melakukan pembangunan. Saat ini pembangunan infrastuktur yang dibangun oleh pemerintah seperti pembangunan jalan tol, pembangunan gedung-gedung, untuk kemudahan alat transportasi pemerintah memfasilitasi LRT dan MRT, pembangunan halte atau stasiun kereta api, pembangunan tata ruang kota, menyediakan sistem drainase yang baik dan lain sebagainya.
Namun disamping infrastuktur yang di bangun oleh pemerintah, saat ini terjadi pula perubahan iklim yang akan berdampak negatif pada pembangunan infrastuktur itu sendiri. Hadirnya perubahan iklim kini sudah dapat dirasakan oleh hampir semua kota di Indonesia.
Salah satunya kota yang merasakan dampak dari perubahan iklim yaitu kota yang dijuluki sebagai kota udang, yakni kota Cirebon, Jawa Barat. Bagian kota Cirebon yang merasakan dampak perubahan iklilm yaitu disepanjang jalan Astana Japura sampai dengan Sindang Laut. Di sepanjang jalan Astana Japura sampai dengan Sindang Laut mengalami curah hujan yang cukup tinggi walau pun hanya dalam waktu dua hari berturut-turut. Curah hujan ini salah satu dampak yang ditimbulkan dari hadirnya perubahan iklim.
Intensitas curah hujan hujan yang cukup tinggi mengakibatkan disepanjang ruas jalan Astana Japura sampai dengan Sindang Laut terjadi kerusakan yang membentuk sejumlah lubang dan terlihat seperti kubangan lumpur. Kerusakan ini menyebabkan laju kendaraan semakin terhambat, sehingga menimbulkan kemacetan pula.
Kerusakan jalan yang paling parah terjadi di dekat pasar desa Martapada dan terowongan rel kereta api sebagai perbatasan kecamatan Lemah Abang. Untuk mengindari kecelakan yang terjadi apalagi saat malam hari yang masih minin penerangan jalan umum, para warga menaruh beberapa ranting atau batang pohon sebagai penanda bagi jalan yang rusak dan berlubang. Selain itu jalan yang rusak tertutupi pula oleh genangan air yang semakin tidak terlihat pada malam hari.
Disamping itu akibat dari curah hujan yang cukup tinggi, kerusakan jalan juga di pengaruhi oleh mobilisasi kendaraan besar yang sering melewati jalan ini. Kendaraan besar tersebut menyebabkan gesekan ban sehingga kondisi jalan yang tidak kuat menopang beban yang berat menimbulkan beberapa lubang hingga kedalaman lubang 10-20 cm.
Mobilitas kendaraan besar dan intesitas curah hujan yang cukup sering telah membuktikan bahwa perubahan iklim telah dapat dirasakan oleh Indonesia khususnya di kota Cirebon.


Komentar

  1. Hai Sri, mau tanya dong kalau aku mudik saat kan suka lewat Cirebon, nah itu selalu ada perbaikan jalan. Pertanyaan itu apakah proyek pembangunan jalan itu hanya terjadi di waktu mau lebaran atau memang ada perbaikan di waktu2 lainnya? Terimakasih

    BalasHapus
  2. hay ka abit, kalau perbaikan diwaktu-waktu lain itu ada ka tapi pengerjaannya tidak sesering mendekati waktu lebaran hanya perbaikan jalan lubang-lubang kecil

    BalasHapus

Posting Komentar