Pagi sudah siap menampakkan dirinya dengan gagah
Makhluk yang bernama manusia pun rupanya tidak ingin kalah dengan kedatangannya
Terus memacu menyeimbangkan kehadirannya
Mencoba menyingsingkan kemalasan-kemalsan yang terus
menggerogoti tubuh
Suilt memang ketika melepaskan pakaian kemalasan
Apalagi melangkah yang tidak hanya beberpa kali
Butuh waktu yang ku sebut dengan porses
Namun, tersadar hadirnya tidak hanya sebagai memulai
kehidupan
Tetapi juga sebagai pedekat akan mimpi-mimpi
yang sempat ku rangkai semalam
Meski untuk menyatakan mimpi butuh beberapa pagi
Bukankah mimpi pula tidak hanya satu ?
Ku harap setiap kali pagi hadir
Ada jawaban bahwa mimpi itu dapat ku jemput.
Komentar
Posting Komentar